Tuesday 31 January 2017

Psikopatologi Kebencian

Sasaran kebencian bisa berupa apa pun atau siapa pun. Namun, tahap-tahap kebencian itu akan selalu terjadi.
  1. Pembenci mengelompok
Pembenci jarang menyendiri. Mereka akan mencari orang lain untuk menguatkan kebenciannya, mencegah instrospeksi, dan meleburkan identitas pribadi guna mengurangi tanggung jawab.
  1. Penguatan identitas kelompok
Simbol, ritual, dan mitologi digunakan untuk membangun identitas kelompok sekaligus merendahkan atau mengisolasi target.
  1. Peremehan target kebencian
Sejalan dengan menguatnya citra diri kelompok, pembenci akan menyebar fitnah dan mengolok-olok secara lisan.
  1. Penghinaan sasaran kebencian
Untuk meningkatkan kadar kebencian terus-menerus, pembenci akan meningkatkan retorika atau tingkat kekerasan pernyataannya sehingga intensitas serangan ke target tetap tinggi. Hinaan dilakukan terbuka.
  1. Penyerangan tanpa senjata
Tahap ini menentukan apakah kebencian yang diungkapkan hanya sebatas kata-kata atau sudah mewujud dalam tindakan kekerasan. Pembenci kian agresif dan intimidasi yang dilakukan kian intensif.
  1. Penyerangan bersenjata
Serangan fisik ke target kebencian menggunakan benda-benda di sekitar hingga senjata api. Bisa juga dilakukan dengan menyabotase kepentingan target kebencian. Semua tujuannya sama, menunjukkan dominasi atas target kebencian.
  1. Penghancuran target kebencian
Hancurnya target adalah tujuan utama kelompok pembenci. Kehancuran itu akan meningkatkan kepercayaan diri pembenci. Namun sejatinya, secara fisik dan psikologis, pembenci pun ikut hancur.
Kompas, Minggu, 29 Januari 2016

No comments:

Post a Comment