Tuesday 27 October 2015

Hewan Pemakai Alat

i sekitar mereka, baik untuk makan atau pun perlindungan diri. Berikut beberapa contoh binatang-binatang tersebut:

Berang-berang laut (Enhydra lutris) menggunakan batu yang diletakkan di atas perutnya atau benda keras lainnya untuk memecah cangkang kerang.



Penggunaan benda keras seperti batu untuk memecah makanan juga diperagakan oleh monyet capuchin (Cebus capucinus) dan simpanse (Pan troglodytes dan Pan paniscus). Simpanse diketahui menggunakan alat untuk memancing rayap.



Burung gagak (Corvus sp) diakui sebagai burung yang paling cerdas. Burung yang menurut mitos merupakan pembawa sial ini mampu menggunakan teknologi yang lebih maju, yakni kendaraan yang lewat di jalan beraspal, untuk memecahkan kulit biji yang keras. Selain itu, gagak juga menggunakan ranting untuk mengumpulkan makanan seperti larva serangga.



Burung biasanya doyan roti. Namun, burung heron hijau (Butorides virescens) memiliki pemikiran berbeda. Tidak puas hanya dengan roti, burung ini justru menggunakannya untuk mendapatkan makanan yang lebih enak. Burung heron hijau menggunakan roti untuk memancing ikan.

Aktivitas memancing ini juga dilakukan oleh kerabatnya, yakni burung heron punggung-hijau (Ardeola striata), dengan menggunakan lalat atau serangga lainnya, ranting, dan daun (Higuchi, 1986).

Kepiting dekorator, yang terdiri dari beberapa spesies kepiting, menggunakan barang-barang di sekitarnya untuk 'berhias' dalam rangka membantu kamuflase.


Sekelompok peneliti biologi dari Museum Victoria, Melbourne, Australia, menjumpai gurita kelapa (Amphioctopus marginatus) yang menggunakan batok kelapa sebagai pelindung, saat melakukan riset di perairan Sulawesi Utara pada 2009. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Current Biology.


Kepiting pertapa, atau dalam bahasa Inggris disebut hermit crab, memiliki perut yang lunak, sehingga bisa menjadi menu favorit para predator di laut. Untuk melindungi dirinya, binatang yang disebut juga kelomang ini menggunakan cangkang bekas siput laut sebagai bunker fisik. Namun, ternyata pelindung tersebut tidak cukup memadai. Predator cerdas seperti gurita masih bisa menariknya keluar. Untuk itu, setidak tiga spesies dari Dardalus spp, yakni D. pedunculatus dari Samudera Hindia, D. tinctor dari Laut Merah, dan D. deformis dari Karang Penghalang Besar, menggunakan pelindung kimia sebagai tambahan. Mereka dapat berkolaborasi dengan anemon, seperti Calliactis polypus. Kelomang bisa memindahkan anemon ke atas cangkang mereka. Sengat dan racun anemon cukup ampuh membuat gurita mengurungkan niat untuk menjadikannya mangsa.
(Sumber: Darlyne A. Murawski, National Geographic)


Referensi
Golgowski N (26 Agustus 2012) Green Heron captured using bread as fishing bait in astonishing show of deferred gratification. Daily Mail: http://www.dailymail.co.uk/news/article-2193879/Green-Heron-captured-using-bread-FISHING-BAIT-astonishing-deferred-gratification.html Diakses: 28 Oktober 2015
Higuchi H (1986) Individual differences in bait-fishing by the Green-backed Heron Ardeola striata associated with territory quality. IBIS 130: 39-44

No comments:

Post a Comment